Apa Yang Dilakukan Penghuni Surga Ketika Mereka Masih Di Dunia ?

Category: What Must We Do Now? Published: Tuesday, 18 September 2012

Apa Yang Dilakukan Penghuni Surga Ketika Mereka Masih Di Dunia ?

 

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan ?. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rizkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS 51 : 15 – 23)

 

Surga adalah cita-cita setiap muslim dan kita semua tentu sangat menginginkannya untuk bisa sampai kesana kelak. Surga adalah rakhmat dariNya semata, namun rakhmat ini juga harus diraih dengan perbuatan baik ketika kita masih hidup di dunia. Tantangannya adalah bagaimana kita men-design aktifitas hidup kita sehingga semoga  di akhirat nanti atas rakhmatNya kita bisa sampai surga ini.Nah rangkaian ayat-ayat diatas adalah salah satu resep perbuatan baik yang akan dapat membawa pelakunya menuju surga.

 

Intinya adalah para penghuni surga ini dahulunya – ketika hidup di dunia – mereka adalah orang-orang yang berbuat baik. Perbuatan baik apa yang membuat mereka sampai ke sana ?, dijelaskan dalam ayat-ayat berikutnya yang antara lain adalah :

 

1) Sedikit sekali tidur di waktu malam, maksudnya banyak beribadah (bertahajud).

2) Banyak-banyak memohon ampun kepadaNya, terutama di akhir-akhir malam.

3) Menyisihkan sebagian hartanya, untuk diberikan kepada orang miskin yang meminta maupun yang tidak meminta.

4) Berbagai tanda-tanda yang ada di bumi, menguatkan keimananNya akan Sang Pencipta.

5) Memperhatikan yang ada pada diri sendiri (juga untuk meningkatkan keimanan kepadaNya).

6) Sebab-sebab rizki-nya ada di langit, dan di langit pula adanya apa yang dijanjikan kepadanya.

 

Di antara 6 perbuatan baik yang diresepkan Al-Qur’an tersebut, nomor 6 mungkin yang paling sulit dipahami, dihayati dan apalagi di amalkan. Karena ini pula yang terkait dengan tema sentral situs ini, maka perbuatan baik nomor 6 ini yang kita elaborate.

 

Meskipun jelas-jelas di akhir rangkaian ayat-ayat tersebut Allah memastikan bahwa yang dijanjikanNya pasti benar-benar terjadi – dus termasuk (sebab-sebab) rizki dari langit; berapabanyak diantara kita yang bisa meng-imani ini secara sungguh-sungguh ?.Karena begitu banyak orang yang tidak yakin akan rizki dari langit ini, berbagai masalah muncul dalam masyarakat kita sehari-hari.

 

1) Kasus korupsi demi korupsi yang terbongkar secara berurutan akhir-akhir ini, tidak lain penyebabnya karena orang mengira bahwa rizki-nya hanya bisa diperoleh melalui jalan korupsi.

2) Ratusan ribu saudari-saudari kita, terpaksa pergi ke nagara lain tanpa muhrim untuk bekerja menyongsong rizki-nya karena mereka mengira sumber-sumber rizkinya ada di negeri-negeri yang jauh tersebut.

3) Entah berapa juta saudara muslim kita harus bekerja menyerempet bahaya bergelut dengan riba, karena mereka mengira bahwa rizki-nya hanya datang melalui tempat kerjanya yang masih ribawi.

4)Berapa juta lagi saudara-saudara kita yang kehilangan kemerdekaannya, terpaksa melaksanakan hal-hal yang bertentangan dengan hati nuraninya – karena takut kehilangan rizki pula.

5) Berapa banyak orang yang mengira bahwa rizki-nya adalah rizki yang ditangan orang lain, sehingga tidak segan-segan merampas hak orang lain tersebut.

6) Berapa banyak orang yang mengira bahwa rizkinya bisa disabot atau direbut oleh orang lain, sehingga mereka pelit berbagi ilmu dan ketrampilan – karena takut ilmu dan ketrampilan yang diajarkan kepada orang lain tersebut menjadi pengurang rizki (menjadi pesaing).

7) Berapa banyak orang yang mengira rizkinya ada di pangkat dan jabatan, sehingga mereka rela menempuh hal-hal yang tidak halal demi untuk mendapatkan pangkat dan jabatannya.

5) dlsb. dlsb.

 

OK, katakanlah kita ingin secara sungguh-sungguh mengikuti resep-resep perbuatan baik tersebut diatasyang dengan rakhmatNya insyallah dapat membawa kita sampai ke surga ,lantas bagaimana konkritnya dengan poin ke 6 tersebut yaitu bagaimana kitamenangkap rizki dari langit ?. Salah satunya pernah saya ulas dalam tulisan terpisah dengan judul “Dan di Langit Terdapat Rizkimu…” ; tentu masih banyak lagi cara- cara menangkap rizki dari langit ini; apalagi bila dikaitkan dengan dua ayat sebelumnya yaitu potensi yang ada di bumi dan yang ada pada diri kita masing-masing.

 

Bagi yang belum PD (Percaya Diri ) untuk mengangkap rizki dari langit ini; kami di Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin memberikan fasilitas untuk pelatihan gratis baik dalam bentuk kelas berkelompok, in-house training maupun konsultasi individual.

 

Di luar itu semua, kita juga harus yakin dengan ayat penutupnya; bahwa yang dijanjikanNya adalah pasti benar !. Jadi mari kita songsong rizki kita langsung dari Sang Maha Pemberi :) .

[Tulisan ini di ambil dari www.geraidinar.com atas seizin penulis tulisan]

 

Shop